Jumat, 26 April 2013

Ramalan JAYABAYA tentang pemimpin di Indonesia



Siapakah Prabu Jayabaya itu?

Jayabaya merupakan seorang Raja sekaligus filsuf ulung, beliau merupakan raja yang agung, sekaligus sebagai filsuf yang cermat karena kerap kali mengeluarkan ramalan terkait kehidupan yang banyak diantaranya terbukti. Ramalan dari jayabaya yang terkenal diantaranya adalah mengenai mobil, kapal terbang, juga fenomena dukun aborsi.

Ramalan Jayabaya
Ramalan Jayabaya dalam periode Akhir tersebut cukup akurat dalam meramalkan bangkit dan runtuhnya kerajaan-kerajaan Jawa (Indonesia), naik-turunnya para Raja-raja dan Ratu-ratunya atau Pemimpinnya, yang terbagi dalam tiap seratus tahun sejarah, yaitu Kala-jangga (1401-1500 Masehi), Kala-sakti (1501-1600 M), Kala-jaya (1601-1700 M), Kala-bendu (1701-1800 M), Kala-suba (1801-1900 M), Kala-sumbaga (1901-2000), dan Kala-surasa (2001-2100 M).

Munculnya Presiden Sukarno sebagai Pemimpin Indonesia, Pendiri Republik Indonesia dalam periode Kala-sumbaga (1901-2000) diramalkan secara cukup akurat. Beliau digambarkan sebagai seorang Raja yang memakai kopiah warna hitam (kethu bengi), sudah tidak memiliki ayah (yatim) dan bergelar serba mulia (Pemimpin Besar Revolusi).

Naik-turunnya Preside RI ke-2 Suharto juga secara jelas diramalkan oleh Prabu Jayabaya pada Bagian Akhir tembang Jawa butir 11 sampai 16 sebagai berikut: “Ana jalmo ngaku-aku dadi ratu duwe bala lan prajurit negara ambane saprowulan panganggone godhong pring anom atenger kartikapaksi nyekeli gegaman uleg wesi pandhereke padha nyangklong once gineret kreta tanpa turangga nanging kaobah asilake swara gumerenggeng pindha tawon nung sing nglanglang Gatotkaca kembar sewu sungsum iwak lodan munggah ing dharatan. Tutupe warsa Jawa lu nga lu (wolu / telu sanga wolu / telu) warsa srani nga nem nem (sanga nenem nenem) alangan tutup kwali lumuten kinepung lumut seganten.

Beliau muncul sebagai Pemimpin yang didukung oleh Angkatan Bersenjata RI (darat, udara dan laut), berlambang Kartikapaksi, memakai topi baja hijau (tutup kwali lumuten) pada tahun 1966. Zaman pemerintahan Presiden Suharto (Orde Baru) berlangsung selama 30 tahun.

Setelah lenyapnya kekuasaan tiga raja tersebut diatas, Jayabaya meramalkan datangnya seorang Pemimpin baru dari negeri seberang, yaitu dari Nusa Srenggi (Sulawesi), ialah Presiden BJ Habibie.

Ramalan Jayabaya bagi Indonesia setelah tahun 2001 Indonesia akan menjadi sebuah negeri yang aman, makmur, adil dan sejahtera sebagai akhir dari Ramalan Jayabaya (Kala-surasa, 2001-2100 M), zaman yang tidak menentu (Kalabendu) berganti dengan zaman yang penuh kemuliaan, sehingga seluruh dunia menaruh hormat. Akan muncul seorang Satriya Piningit sebagai Pemimpin baru Indonesia dengan ciri-ciri sudah tidak punya ayah-ibu, namun telah lulus Weda Jawa, bersenjatakan Trisula yang ketiga ujungnya sangat tajam, sbb:

Di zaman modern abad ke-21 saat ini dengan berbagai persenjataan modern dan alat tempur yang canggih, mulai dari senjata nuklir, roket, peluru kendali, dan lain-lainnya, maka senjata Trisula Weda mungkin bukanlah senjata dalam arti harafiah, tetapi adalah senjata dalam arti kiasan, tiga kekuatan yang mebuat seorang Pemimpin disegani segenap Rakyatnya. Bisa saja itu adalah tiga sifat-sifat sang Pemimpin, seperti: Benar, Lurus, Jujur (bener, jejeg, jujur) seperti yang diungkapkan dalam tembang-tembang Ramalan Jayabaya.

Kini, semakin mendekatnya Tahun 2014 yang mana merupakan pemilihan presiden RI itu, bursa capres di Indonesia mulai bergejolak. Banyak artikel yang kini menjadikan ramalan notonegoronya jayabaya sebagai referensi siapa calon presiden yang paling potensial untuk menang di Tahun 2014 mendatang
Menurut jayabaya, presiden atau pemimpin yang akan memimpin Indonesia itu, hanya sosok yang memiliki huruf belakang vocal ‘O’, ramalan ini sudah terbukti dengan munculnya beberapa presiden berakhiran vocal ‘O’ seperti Soekarno, Soeharto, dan Susilo Bambang Yudhoyono.
"Presiden atau pemimpin yang akan memimpin Indonesia itu, hanya sosok yang memiliki huruf belakang vocal ‘O’ pada nama belakangnya – Ramalan Jayabaya"
Bagaimana dengan Habibie, Abdurahman Wahid, dan Megawati? ke-3 sosok pemimpin yang pernah menjadi orang nomor satu itu menurut ramalan ini, nampaknya tidak masuk hitungan sebagai presiden RI, karena tidak memiliki masa jabatan 5 Tahun atau lebih dari 5 Tahun seperti presiden-presiden yang namanya berakhiran huruf ‘O’ itu.


dan banyak yang berkata bahwa Presiden tahun 2014 itu adalah Prabowo Subianto...

3 komentar:

  1. Mungkin apa artinya seperti ini, Ya...! bait 161 Jongko Joyo Boyo ini...!
    Dunungane ana sikil redi Lawu sisih wetan, wetane bengawan banyu andhedukuh pindha Raden Gatotkaca, arupa pagupon dara tundha tiga, kaya Manungsa angleledha,
    Kalau tidak salah artinya “Asalnya dari kaki Gunung Lawu sebelah Timur Sebelah Timurnya bengawan, (Kab.Kota.Madiun) Berwajah seperti Raden Gatotkaca, (Kumisnya Seperti Gatut Koco) Untuk sampai Kedudukanya/Posisinya sampai tiga kali, (untuk sampai Kedududkanya Rumah yang ditempati Sekarang, Sampai Tiga Kali Pilihan) Sepertinya manusia yang Menarik “

    BalasHapus