Ya sekarang Khoer bakal ngebahas tentang alat musik tradisional yang berasala dari Jawa Barat yaitu Angklung.
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawabagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.
Jenis-jenis angklung
Angklung Kanekes
Angklung Dogdog Lojor
Angklung Gubrag
Angklung Badeng
Angklung Buncis
Angklung Padaeng
Angklung Sarinande
Angklung Toel
Angklung Sri-Murni
Ensamble Angklung
1. Klasik Padaeng
Ensemble angklung klasik yang dikenalkan oleh Pak Daeng
Soetigna terdiri atas:
Angklung melodi
Angklung akompanimen
Bas betot
Kombinasi minimal inilah yang paling populer dan umum
dijumpai saat konser maupun lomba paduan angklung.
2. Angklung Solo
Angklung solo adalah konfigurasi dimana satu unit angklung
melodi digantung pada suatu palang sehingga bisa dimainkan satu orang saja.
Sesuai dengan konvensi nada diatonis, maka ada dua jajaran gantungan angklung,
yang bawah berisi nada penuh, sedangkan yang atas berisi nada kromatis.
Angklung Solo ini digagas oleh Yoes Roesadi tahun 1964, dan dimainkan bersama
alat musik basanova dalam group yang menamakan diri Aruba (Alunan Rumpun
Bambu). Sekitar tahun 1969, nama Aruba ini disesuaikan menjadi Arumba
3. Arumba
Arumba adalah istilah bagi seperangkat alat musik (ensemble)
yang minimal terdiri atas:
Satu unit angklung melodi, digantung sehingga bisa dimainkan
oleh satu orang
Satu unit bass lodong, juga dijejer agar bisa dimainkan satu
orang
Gambang bambu melodi
Gambang bambu akompanimen
Gendang
Konfigurasi awal ensemble tersebut diperkenalkan oleh
Mochamad Burhan sekitar tahun 1966, yang menggunakannya bersama grup
"Arumba Cirebon".
(Alat-alat Arumba)
Teknik Permainan Angklung
Memainkan sebuah angklung sangat mudah. Seseorang tinggal
memegang rangkanya pada salah satu tangan (biasanya tangan kiri) sehingga
angklung tergantung bebas, sementara tangan lainnya (biasanya tangan kanan)
menggoyangnya hingga berbunyi. Dalam hal ini, ada tiga teknik dasar menggoyang
angklung:
Kurulung (getar), merupakan teknik paling umum dipakai,
dimana tangan kanan memegang tabung dasar dan menggetarkan ke kiri-kanan
berkali-kali selama nada ingin dimainkan.
Centok (sentak), adalah teknik dimana tabung dasar
ditarik dengan cepat oleh jari ke telapak tangan kanan, sehingga angklung akan
berbunyi sekali saja (stacato).
Tengkep, mirip seperti kurulung namun salah satu tabug
ditahan tidak ikut bergetar. Pada angklung melodi, teknik ini menyebabkan
angklung mengeluarka nada murni (satu nada melodi saja, tidak dua seperti
biasanya). Sementara itu pada angklung akompanimen mayor, teknik ini digunakan
untuk memainkan akord mayor (3 nada), sebab bila tidak ditengkep yang
termainkan adalah akord dominan septim (4 nada).
Sementara itu untuk memainkan satu unit angklung guna
membawakan suatu lagu, akan diperlukan banyak pemusik yang dipimpin oleh
seorang konduktor. Pada setiap pemusik akan dibagikan satu hingga empat
angklung dengan nada berbeda-beda. Kemudian sang konduktor akan menyiapkan
partitur lagu, dengan tulisan untaian nada-nada yang harus dimainkan. Konduktor
akan memberi aba-aba, dan masing-masing pemusik harus memainkan angklungnya
dengan tepat sesuai nada dan lama ketukan yang diminta konduktor. Dalam
memainkan lagu ini para pemain juga harus memperhatikan teknik sinambung,
yaitu nada yang sedang berbunyi hanya boleh dihentikan segera setelah nada
berikutnya mulai berbunyi.
Modernisasi Angklung
Secara esensial, angklung adalah alat musik bambu yang
dimainkan dengan digetar. Hal tersebut tidak boleh diubah. Meski demikian,
berbagai upaya kreatif untuk memodernisasinya terus berlangsung, seperti:
Angklung elektrik karya Agus Suhardiman.
Angklung otomatis, Tugas akhir Kadek Kertayasa di STIKOM
Surabaya.
Tra-digi, angklung robot yang dikontrol oleh i-pod, ciptaan
Hasim Ghozali.
Klungbot, robot angklung yang mula-mula dikreasi oleh Krisna
Diastama dan Karismanto Rahmadika , kemudian dilanjutkan oleh Eko Mursito
Budi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar